Nama Kelompok : 1. Atik Rohmiyatun (113211045)
2. Danti Novita (113211047)
3. Eko Setiawan (113211048)
4.
Erycka Septiriona (113211049)
FUNGSI – FUNGSI MANAGEMEN
- PENDAHULUAN
Salah satu jalan untuk
mengenali subyek dari manajemen adalah dengan jalan memutuskan perhatian kita
kepada prosesnya. Secara khas, proses tersebut melibatkan fungsi-fungsi
tertentu yang harus diperhatikan seorang manajer dan sekaligus membantu kita
untuk memberikan petunjuk tentang subyek-subyek dari manajemen tersebut. Bahwa
proses manajemen adalah merupakan kegiatan sosial yang kompleks. Banyak diantara
para pelaksana pemimpin yang kemudian telah menjadi ahli didalam mengenai
proses manajemen dalam praktek , tidak pernah mengikuti pelajaran yang bersifat
analitik mengenai masalah tersebut sebelumnya. Apabila kita tanyakan kepada mereka,
bagaimana mereka dapat melaksanakan segala sesuatu itu, dan biasanya mereka
memberikan jawaban bahwa mereka telah melaksanakannya dengan berhasil, walaupun
tidak mampu untuk lebih menjelaskan secara terperinci.
- RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
Pengertian
Fungsi Manajemen?
2.
Ada Berapa Fungsi Manajemen ?
- PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan.Fungsi manajemen, pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, mengendalikan. Pada umumnya ada empat
fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan ( planning)
fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengawasan. Para manajer dalam
organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu
menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen
yang maksimal.
2.
Macam-Macam Fungsi Manajemen
Studi mengenai
manajemen secara akademik justru menghendaki agar keberhasilan didalam
memecahkan segala kompleksitas manajemen itu dapat dijelaskan secara cukup
sistematik dan terperinci, sehingga memberikan kejelasan, khususnya kepada
mereka yang selama ini memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman
semata-mata, melalui trial and error biasanya pendekatan ini disebut pendekatan
fungsional (fancitonal approach).[1]
pelengkap. Bahwasanya fungsi-fungsi manajemen itu dapat dibagi menjadi dua
klasifikasi utama yaitu fungsi organik dan fungsi
a.
Fungsi
Organik
Yang dimaksud dengan
fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak harus dijalankan managemen.
ketidakmampuan menjalankan fungsi- fungsi ini akan lambat atau cepat matinya
organisasi.
Untuk lebih
memperjelas adanya pengaruh kondisi masyarakat, filsafat, serta pendidikan
seorang teoritikus ilmu managemen dan perkembangan, terdapat istilah yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan
fungsi- fungsi organik dan managemen, dibawah ini beberapa pendapat mengenai fungsi organik :
a)
Henri Fayol
Dalam bukunya membahas fungsi-fungsi
managemen, yaitu :
Ø
Planning (perencanaan)
Ø
Oganizing (pengorganisasian)
Ø
Commanding (pemberian komando)
Ø
Coordinating (pengkoordinasian)
Ø
Controling (pengawasan)
b)
Luther M. Gullick
Dalam karyanya paper
of science of administration mengatakan bahwa fungsi- fungsi organisasi
managemen yaitu :
Ø
Planning (perencanaan)
Ø
Organizing (pengorganisasian)
Ø
Staffing (pengadaan tenaga kerja)
Ø
Directing (pemberian bimbingan)
Ø
Coordinating (pengkoordinasian)
Ø
Reporting (pelaporan)
Ø
Budgeting
(penganggaran
c)
George R. Terry
Dalam bukunya yang berjudul
“Principles Of Management”. Teori mengklafifikasikan fungsi – fungsi
managemen yaitu :
Ø
Planning (perencanaan)
Ø
Organizing (pengorganisasian)
Ø
Actuating
(penggerakan)
Ø
Controlling (pengawasan)
Dari beberapa pendapat
diatas fungsi-fungsi organik manajemen dapat diambil kesimpulan bahwa pada
hakikatnya terdapat keseragaman cara berfikir dikalangan para ahli manajemen.
Hal ini terbukti dari adanya tiga fungsi yang sama yaitu perencanaan (yang
merupakan pengarahan organisasi), pengorganisasian (sebagai usaha menciptakan
wadah yang sesuai dengan kebutuhan) dan pengawasan (kegiatan usaha mengamati
pelaksanaan rencana yang telah dibuat). [2]
1)
Perencanaan (planning)
Sebagai salah
satu fungsi manajemen terdiri dari apa yang harus dilakukan yaitu penyatuan
dari tujuan yang hendak dicapai, kebijaksanaan, prosedur kerja,
rencana lainnya dan mencapai
tujuan sasaran organisasi. Dalam tahap perencanaan, seorang manajer
mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada, jadi perencanaan adalah
merupakan pekerjaan mental, oleh karena itu bersifat intelektual. Dalam
perencanaan,
menghendaki kita berfikir dahulu sebelum berbuat, juga agar selalu melihat ke
masa depan, yaitu dengan melakukan persiapan menghadapi masa depan, dengan
menyiapkan jalan kedepan dan juga selalu memikirkan apa dan bagaimana tugas
pekerjaan harus dilakukan.
Perencanaan
sebagai fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan dengan memilih alternatif
dan kegiatan yang akan dan tidak dilaksanakan, agar usaha
mencapai tujuan organisasi berlangsung secara efektif dan efisien.
Perencanaan ini harus menghasilkan change berupa perbaikan, meningkatkan dan
mengembangkan kehidupan rakyat Indonesia, yang secara langsung harus dirancang
sebagai kegiatan untuk mewujudkan kecerdasan bangsa. Sedang yang sifatnya tidak
langsung harus dirancang sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan umum.
2)
Pengorganisasian (organizing)
Adalah sistem kerjasama sekelompok orang yang dilakukan dengan
pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas dengan membentuk
sejumlah satuan atau unit kerja. Kemudian dilanjutkan dengan menetapkan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing diikuti dengan mengatur hubungan
kerjanya. Hasil dari fungsi manajemen ini adalah struktur organisasi yang
selain memberikan gambaran tentang pembagian pekerjaan, juga menggambarkan hubungan kerja sebagai suatu jaringan yang dalam pengertian
lama disebut prosedur atau mekanisme kerja. Dengan demikian, pengorganisasian
sebagai fungsi manajemen dapat diartikan sebagai proses mewujudkan, memelihara,
mengembangkan, dan meningkatkan kerjasama antar personil yang mewakili peranan
unit kerja masing-masing, untuk mempersatukan kegiatan agar seluruhnya bergerak
kearah pencapaian tujuan yang sama.
3)
Pengawasan (controlling)
Adalah fungsi di
dalam manajemen fungsional yang harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan atau
manajer semua unit atau satuan kerja terhadap pelaksanaan pekerjaan dilingkungannya. Oleh karena itu, berarti setiap pimpinan atau manajer memiliki fungsi yang
melekat didalam jabatannya untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan atau pada
personil yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokoknya
masing-masing. Sehingga disebut pengawasan melekat (built in control). Untuk
itu control diartikan sebagai proses mengukur dan menilai tingkat efektifitas
kerja personil dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja
dalam memberikan kontribusi
pada pencapaian tujuan organisasi.[3]
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan
dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah,
pengawasan lebih berperan sebagai quality assurance dengan tugas
supervisisebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan.[4]
b.
Fungsi-Fungsi
Pelengkap (unorganik)
Yang dimaksud dengan
fungsi-fungsi pelengkap adalah semua fungsi yang meskipun tidak mutlak dijalankan oleh
organisasi, sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan fungsi-fungsi itu dengan
baik akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan.
Beberapa contoh tentang fungsi-fungsi pelengkap adalah fungsi komunikasi,
penyediaan tempat kerja yang menarik.[5]
- PENUTUP
Bahwasanya
fungsi-fungsi manajemen itu ada dua pengklasifikasian utama yaitu fungsi organik dan fungsi pelengkap, dan dari beberapa pendapat para ahli, dapat
kita ambil jalan tengah, bahwa ada beberapa fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Demikian
makalah singkat ini kami buat, dan kami sadar bahwa maklah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
untuk perbaikan kedepan.
[1]
Ton Kerto Pati, Manajemen Penerangan, ( Jakarta: Bina Aksara,
1984), hlm. 43-44.
[2]
Sondang P.Siagian, Filsafat Administrasi, ( Jakarta: PT. Gunung
Agung, 1984 ), hlm. 102-105.
[3] .Hadari
Nawawi, Manajemen Strategik, ( Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000), hlm. 53-55.
[4] Angkoswara, Administrasi
Pendidikan, ( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 93.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar